Rabu, 30 Juli 2008

Where There is A Will, There is A DUIT

Ungkapan diatas banyaklah di antara kita yang tahu, "Dimana ada kemauan, di situ ada jalan (duit)." Ini bukanlah bentuk materialisme atau mata duitan namun bukankah salah satu wujud "jalan" itu adalah uang. Uang adalah sesuatu yang netral. Uang akan menjadi saluran berkat ditangan orang benar namun dapat juga menjadi bencana ditangan orang salah. Yang kita akan bahas disini bukanlah soal "duit" (baca:hasil) namun kemauannya.

Dalam perjalanan saya dari Samarinda ke Balikpapan dengan men-carter mobil Innova, saya sempat ngobrol asyik dengan sopirnya. Saat ngobrol-ngobrol dengannya ternyata saya baru tahu bahwa sopir tadi adalah bos. Mobil Innova yang dipakai adalah milik pribadinya yang telah lunas cicilannya. Dia hanya perlu waktu 2 tahun untuk melunasinya, dan kini mobil tersebut menjadi aset mencari uang. Bukan itu saja sekarang dia lagi menabung uang muka untuk dibelikan mobil baru guna disewakan. Setiap bulannya tak kurang dia mendapatkan 15 juta rupiah hanya untuk urusan antar jemput pelanggannya bahkan PON Kaltim yang lalu dia mendapatkan 14 juta hanya dalam waktu 17 hari. Angka diatas itu pendapatan bersih. Nah lho.. bagaimana dengan Anda yang menyandang gelar sarjana, manager dan staf kantoran. Berpenampilan perlente, pergi pagi pulang malam pendapatan pas-pasan hehe...

Bos sopir tadi berujar "Yang penting kita punya kemauan dan berusaha sebaik mungkin." Sebenarnya apapun profesi dan pekerjaan kita, asalkan kita punya kemauan kuat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik pastilah akan ada jalan. Nah untuk melihat adanya jalan di depan kita tentu kita harus pandai-pandai untuk memandang setiap peluang di sekitar kita. Peluang itu adalah jalannya. Sebenarnya "ada banyak jalan menuju Roma" Kita tinggal memilih mana jalan yang tepat untuk kita, jalan yang kita suka dan ingin kita jalani, jalan yang memungkinkan kita mengeksplor diri kita semaksimal mungkin, dan jalan yang memungkinkan kita mendapatkan "duit" untuk hidup layak yang kita impikan. Seringkali kita hanya melakukan apa yang orang lain lihat sebagai peluang dan kita menjadi seseorang yang menjalankan peluang orang lain, betul bukan? Kadang kita tidak berani mengambil jalan di depan kita hanya karena takut terhadap apa yang mungkin terjadi di depan sana. Ketakutan kita membuat kita terhenti dan tak satupun langkah maju yang kita ambil.

Suatu ketika ada seekor katak kecil yang tinggal di sebuah sumur tua yang ingin merubah nasibnya. Dia bosan dan jenuh tinggal di sumur tua yang dangkal, penuh lumut, pemandangan suntuk, dan pilihan makanan yang itu-itu aja membuat katak kecil ingin keluar dari sumur tua itu. Dia selalu memandang matahari dan bintang yang menarik hatinya untuk melihat ada apa gerangan di luar sumur tua. Dia sadar bahwa mbah buyut, kakek nenek dan ayah ibu-nya selama ini tinggal, hidup, dan mati di sumur tua yang sama, namun katak kecil memutuskan keluar dari sumur dan mencari tahu kehidupan di luar sana. Diapun terus berusaha mendaki batu demi batu untuk terus naik keatas, tak terhitung berapa kali dia terjatuh tapi itu tak menyurutkan niatnya. Katak-katak lainnya menertawai, mengolok, memaki, dan memintanya untuk menyerah saja karena bagi mereka upaya katak kecil hanyalah kesia-siaan. Katak kecil tak juga menyerah dan akhirnya keluar juga dia dari sumur tua. Katak kecil mendapati dunia yang luar biasa. Katak kecilpun menikmati kehidupan rawa, dan kehidupan sungai. Dia dapat pula menikmati aneka pilihan makanan, dia pun memiliki banyak teman binatang rawa dan sungai. Hidupnya menjadi berarti sebagai hasil kemauan dan kerja kerasnya. Sementara itu teman-temannya masih tetap tinggal di sumur tua sambil bertanya, "Bagaimana ya hidup katak kecil diluar sana?" Jangan-jangan sebagian dari kita sedang menanyakan hal yang sama. (AB)

Baca Selengkapnya »»

Minggu, 20 Juli 2008

Kekuatan Sebuah Persepsi


Kalau saya bertanya definisi cantik kepada Anda, apa jawaban Anda? Mungkin sebagian besar Anda akan menjawab, "putih, langsing, dan berambut hitam" benar kan? Pertanyaan saya berikutnya adalah benarkah definisi tersebut ? Bagaimana dengan sebagian besar wanita Indonesia yang sawo matang? bukankah kenyataannya merekapun cantik? Lalu kenapa sebagian besar orang berpendapat seperti itu? Ini semua dipicu oleh sebuah persepsi yang diciptakan oleh marketer melalui iklan tv, media cetak, dan media promosi lainnya. Saat konsumen meng-iya-kan statement yang muncul di iklan, maka terbentuklah sebuah persepsi umum. Nah, bila persepsi itu terbentuk dengan kuat, maka akan terjadi perubahan perilaku konsumen.

Para konsumen, kebanyakan perempuan ingin mendapatkan kulit putih seperti yang dimiliki oleh Tamara Blensizky, Luna Maya, ataupun Julie Estelle yang dari sono-nya sudah berkulit putih. Masalahnya, tidak semua perempuan dari sono-nya berkulit putih. Yang berkulit sawo matang misalnya maksimal bisa se-putih anggota tubuhnya yang biasa tertutup baju, tidak lebih. Ya, tidak seperti Julie Estelle ga masalah kan? minimal seperti Julie Estelle(r) haha... (maaf) bercanda. Tak peduli apa definisi cantik menurut persepsi umum; wahai perempuan, angkatlah wajahmu lihatlah dirimu pada cermin, engkau tetaplah menarik karena "...kau begitu sempurna.." Hanya ada dirimu seorang di dunia ini. (tersenyumlah) karena begitulah faktanya. Lho kok?

Marlboro untuk sukses seperti saat ini juga menciptakan persepsi di masyarakat. Awalnya rokok putih yang rendah tar Marlboro tidak laku di konsumen Amerika karena dianggap rokok para perempuan, maka Marlboro-pun mendefinisikan kembali positioning-nya. Dan sebagai hasilnya Marlboro menggebrak pasar dengan iklan Cowboy yang identik dengan dunia laki-laki. Gayung pun bersambut, penjualan Marlboro pun terkerek naik dan kini telah mendunia. Tema kebebasan, petualang, dan keberanian berhasil menciptakan persepsi yang tepat untuk segmen para lelaki. Marlboro-pun memperkuat persepsi ini dengan banyak mensponsori kegiatan olah raga & kegiatan para lelaki. Hal ini pun ditiru dengan apik-nya oleh Djarum dengan selera pemberani-nya.

Dampaknya luar biasa banyak lelaki yang tak merasa lelaki bila tidak merokok dan anak-anak SD pun tergoda untuk ingin dicap sebagai pemberani dengan merokok sambil jalannya bak James Bond. Hebat kan?

Di sebagian kalangan para suami, ada pula persepsi bahwa bukan lelaki bila tidak punya simpanan atau tidak pernah 'jajan'. Parahnya dianggap pula sebagai anggota SSTI (Suami Suami Takut Istri) nah lho.. Padahal mereka yang punya simpanan dan suka 'jajan' inilah yang SSTI. Saat bersama simpanan, selingkuh atau saat 'jajan', mereka akan beralasan lembur, meeting, dinner sama kolega, atau ketemu owner. Nyatanya sama mbak kunti.. maksud saya kuntilanak, penguras kantong suami takut istri. Apapun persepsi umum yang terbentuk di benak konsumen atau masyarakat belum tentu benar, just be your self walau begitu kekuatan persepsi ini mampu mengubah perilaku konsumen / masyarakat bahkan dapat memenangkan hasil pemilu salah satu Cagub dan Wagub.

Dalam dunia bisnis, perusahaan juga harus mampu menciptakan persepsi yang diinginkan dan hal ini sah-sah saja asal diimbangi dengan kualitas produk, layanan, dan upaya lain untuk memperkuat persepsi yang dibentuk. Persepsi yang kuat terbentuk dari kegiatan marketing yang provokatif, lihat saja Marlboro, Djarum, AMild, XL, Mie Sedaap, Carrefour, Yamaha, dan masih banyak lagi. Promosi yang provokatif akan menantang konsumen untuk mencoba produk atau jasa yang Anda tawarkan. Bila mereka terpancing untuk mencobanya disitulah point pentingnya karena merekalah pelanggan potensial Anda. Cara ini diterapkan pula di pasar tradisional, ingat bagaimana para penjaja mainan menawarkan produknya "sayang anak, sayang anak" sambil mendemokan mainan yang ditawarkan. Ciptakan persepsi dan be provocative. (AB)

Baca Selengkapnya »»

Selasa, 15 Juli 2008

Berhentilah Bekerja


Setiap hari sebagian besar dari kita tak lepas dengan yang namanya bekerja. Mulai dari pagi hari pergi ke tempat kerja sampai sore bahkan ada yang sampai larut malam baru kembali rumah. Ini menjadi suatu kegiatan rutin, yang terkadang sangat membosankan! (sebagian dari Anda pasti mengangguk), ya itulah faktanya. Hal ini membuat kita merasa terpaksa bekerja, hanya karena kita perlu uang untuk menafkahi hidup kita maka mau ga mau kita bekerja, benarkan? Bila kita dihadapkan pada kehidupan tanpa bekerja namun kita mampu memenuhi kehidupan kita, tentulah sebagian besar dari kita menginginkannya, tapi faktanya tidaklah demikian, setiap kita harus bekerja untuk menjalani hidup ini. Bekerja menjadi sesuatu yang esensial bagi setiap kita.

Kalau bekerja adalah sesuatu yang esensial dalam kehidupan, maka bekerja seharusnya bukan menjadi beban atau keterpaksaan namun bekerja harusnya menjadi suatu kesukaan, suatu hobi yang olehnya kita dibayar untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Abraham Maslow mengatakan, "Work is not work. It's a hobby you happen to get paid for."

Bagaimana kita menikmati pekerjaan sebagai hobi? kita bekerja harus melibatkan hati kita bukan sekedar otak kita. Bekerja dengan hati, memiliki arti sebagai berikut :

1. Kita mencintai pekerjaan kita, mencintai setiap detail proses dari apa yang kita lakukan. Cinta inilah yang membuat pekerjaan kita bukan beban namun kesukaan / hobi. Kita melakukannya dengan sepenuh hati, maka kita dapat melakukan dengan segenap kekuatan atau all out dan hasil pekerjaan kita sungguh Dahsyat!

2. Bekerja dengan hati akan menggerakkan passion / hasrat. Passion inilah yang akan menggerakan pola pikir dan tindakan kita. Passion ini menjadi kekuatan utama dari pekerjaan kita. Orang lain akan mampu merasakan 'kehidupan' saat kita bekerja dengannya, 'kehidupan' itu juga akan nampak dari hasil pekerjaan kita. Contohnya, Mother Teresa yang mampu menyentuh jutaan kaum terlantar di India dan menciptakan kehidupan lebih baik oleh passion dan cinta kasihnya yang luar biasa. Walt Disney, dengan kreasi Mickey Mouse-nya mampu menciptakan keceriaan anak-anak di semua negara. “It's kind of fun to do the impossible.” begitu kata Walt Disney.

Rahasia bekerja dengan hati, kita akan temukan di buku Jim Collins yang berjudul Good to Great. Menurut Collins, sebuah pekerjaan yang menyenangkan haruslah memenuhi tiga kriteria, yakni :

1. Minat atau bakat Sebuah pekerjaan haruslah pekerjaan yang kita sukai. Yang kita sukai tentunya yang berkaitan dengan minat & bakat yang kita miliki. Ciri khasnya, kita bergairah sewaktu melakukannya, perasaan dan tubuh kita begitu menikmatinya, dan kita seakan tiada kenal lelah melakukannya walaupun berjam-jam.

2. Keahlian atau expertise. Sebuah pekerjaan haruslah sesuatu yang benar-benar kita kuasai dan dan dapat kita lakukan dengan sangat baik. Kita harus jadi ahli pada pekerjaan kita, extreme-nya kita berupaya menjadi nomor 1 atau nomor 2 di bidang tersebut. Dengan melakukan kriteria pertama, menjadi ahli tidaklah sulit hanya memerlukan kemauan untuk belajar dan bertindak secara konsistensi.

3. Mesin ekonomi atau economic engine, yaitu pekerjaan yang dapat memungkinkan kita hidup secara layak. Tanpa kriteria ini, kita tidak akan sepenuhnya dapat menikmati hidup yang berarti.

Banyak para karyawan / profesional yang bekerja semata-mata untuk mencari nafkah. Mereka mungkin mempunyai kinerja yang baik, tapi mereka tak bisa menikmati pekerjaan karena mereka tak menyukainya. Pekerjaan mereka tidaklah sesuai dengan minat dan bakat mereka, tidak memberikan kesempatan pada mereka untuk menggali potensi yang terdalam, serta tidak memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi diri dan jiwa mereka sepenuhnya. Ini membuat mereka tak berbeda dari robot yang hanya menjalankan apa yang disuruh, yang tak mempunyai kehendak, keinginan dan aspirasi untuk maju. Menurut Maslow, orang-orang seperti ini sangat egois dan tidak melakukan kontribusi apa pun untuk orang lain dan untuk dunia. Menurut Maslow, untuk dapat memberikan kontribusi bagi orang lain dan dunia, seseorang harus benar-benar menyatu dengan pekerjaannya. Dan ini dicapai bila seseorang menyerahkan diri, pikiran dan hatinya secara total dalam pekerjaan sehingga kita dapat bekerja tanpa perlu merasa stres dan tertekan.

Jadi mulai sekarang temukanlah sesuatu yang Anda cintai, dan Anda akan berhenti bekerja walau hanya sehari. Thomas Alfa Edison pernah berujar, “I never did a day's work in my life. It was all fun.” Inilah rahasia sukses sang penemu lampu pijar. (AB)

Baca Selengkapnya »»

Senin, 14 Juli 2008

Tiga Pilar

Sewaktu kuliah dulu, saya suka main game komputer. Saya suka strategy games, game yang mengasah otak dan mengatur strategi, salah satu favorit saya adalah game Sam Kok (tiga negara) dari Koei. Game ini diambil dari sejarah China, yakni pertempuran tiga negara (Wei, Wu, Shu) di daratan Tiongkok untuk menyatukan China menjadi satu negara. Sam Kok sangat menarik dimainkan, saya bermain berhari-hari, berjam-jam, dari pagi hingga pagi keesokan harinya. Dalam game ini kita bermain, berpikir, dan bertindak bak seorang raja yang memerintah satu kerajaan. Dan misi utamanya menyatukan daratan China dengan menaklukan satu demi satu kerajaan lainnya. Asyiknya bukan terletak pada pertempurannya, namun pada bagaimana kita mengatur kerajaan dari sisi politik, ekonomi, dan militer. Game ini punya indikator kinerja kita sebagai seorang raja, saya biasanya berpatok pada tiga indikator yang menurut filsafat China ini menjadi tiga pilar utama dalam menjalankan sebuah kerajaan atau negara, yakni kepercayaan atau people support, makanan, dan militer.

Tiga pilar ini sampai saat ini masih relevan untuk dijalankan pada suatu negara bahkan perusahaan. Pilar yang pertama, kepercayaan. Negara dibentuk dan dibangun atas dasar kepercayaan rakyat kepada pemerintahan. Tanpa kepercayaan rakyat, pemerintahan akan menjadi rapuh dan akhirnya runtuh. Pemerintahan Soeharto berakhir saat rakyat kehilangan kepercayaan. Mendapatkan kepercayaan di jaman sekarang lebih gampang daripada memelihara kepercayaan. Lee Kwan Yu, founder dan mantan perdana menteri Singapore, pernah mengatakan bahwa sekarang untuk mendapatkan kepercayaan yang diperlukan adalah bagaimana kita membangun suatu persepsi di masyarakat. Benar juga perkataan beliau, lihat saja bagaimana wakil-wakil rakyat, bupati, gubernur bahkan presiden kita mendapatkan posisinya. Mereka turun langsung ke pelosok desa, bertemu dengan rakyat, berkampanya dan mengumbar janji namun saat mereka terpilih, apa yang mereka berikan untuk rakyat, bagaimana janjinya, dan apa mereka turun kembali mengunjungi rakyat. Anda tentu tahu jawabannya. Janji tinggal janji, mereka lupa setelah mendapat kepercayaan, mereka justru sibuk dengan dirinya, dan memperkaya diri (baca artikel). Tak heran pada akhirnya rakyatpun menarik kepercayaannya.

Dalam perusahaan pun, kepercayaan ini juga perlu dibangun dan dipelihara. Kepercayaan antara pengusaha dengan karyawan, perusahaan dengan pelanggan, perusahaan dengan supplier, dan perusahaan dengan masyarakat sekitar. Bila kepercayaan ini dapat terbangun dengan baik, maka untuk membangun pilar lain menjadi gampang. Kepercayaan memiliki dasar win-win solution, berkarya sebaik mungkin untuk kesejahteraan kedua belah pihak.

Pilar kedua, makanan berarti kebutuhan pokok. Sebuah pemerintah setelah mendapatkan kepercayaan, harus menjaga kepercayaan itu dengan membangun sebuah kekuatan ekonomi yang mampu mendongkrak kesejahteraan rakyatnya. Menciptakan insfrastruktur yang memadai, membentuk regulasi pendukung, menciptakan birokrasi yang efisien, mendorong peningkatan investasi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan menyediakan sistem pendidikan yang mendukung penciptaan SDM yang berkualitas. Program ini bertujuan guna meningkatkan perdapatan perkapita masyarakat sehingga mampu memenuhi kebutuhan pokoknya (pangan, sandang dan papan) dan tak ada lagi masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan.

Beberapa waktu lalu, saya memberikan pelatihan di perusahaan kertas di Surabaya, sang pemilik punya komitmen pada kesejahteraan karyawan. Setelah sesi training berakhir, beliau mengatakan tekadnya secara terbuka bahwa karyawan yang bekerja selama 15 tahun harus memiliki rumah dan karyawan yang bekerja 5 tahun harus sudah memiliki sepeda motor, perusahaan membantu kredit kepemilikan motor dan rumah. Ini bukan janji semata, keseharian beliau juga sangat memperhatikan karyawannya, sebagai hasilnya produktifitas dan loyalitas karyawannya pun sangat tinggi.

Pilar ketiga, militer artinya negara harus dapat menjaga wilayahnya dari ancaman musuh. Kekuatan militer digunakan untuk kepentingan keamanan, penegakan hukum dan pelayanan masyarakat (kaitan dengan pilar pertama) bukan sebaliknya melindungi kekuasaan terani. Kekuatan militer pada jaman Sam Kok adalah untuk mempersatukan China yang saat itu terbagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang pada prakteknya membuat rakyat menderita karena seringnya peperangan perebutan wilayah. Peperangan yang diciptakan semasa penggabungan hanyalah sebagai "harga" yang memang harus dibayar namun setelah itu China akan lebih terkendali dengan satu pemerintahan. Kekuatan ekonomi yang kuat akan mudah membentuk kekuatan militer yang kuat pula asal dibarengi dengan menjaga pilar pertama, yakni kepercayaan masyarakat. Dengan kekuatan militer yang tangguh, negara akan dapat mempertahankan kedaulatannya dan melakukan ekspansi kekuasaan, China akhirnya bersatu dibawah dinasti Jin, stabilitas regionalpun dapat terjaga.

Dalam dunia bisnis, ekspansi dapat pula dilakukan bila kekuatan modal (pilar kedua) dan dukungan SDM (pilar pertama) memadai. Ekspansi dalam dunia bisnis seharusnya bertujuan untuk penciptaan peluang usaha dan kesempatan kerja yang lebih luas agar tercipta kesejahteraan yang lebih luas pula bukan semata membangun konglomerasi. Ada misi mulia dibalik ekpansi yakni mencapai sustainable economy bukan bubble economy. Bagaimana dengan perusahaan Anda? (AB)

Baca Selengkapnya »»

Kamis, 10 Juli 2008

Siapa Takut ?


Persaingan dalam dunia usaha adalah hal yang lumrah, seperti pepatah mengatakan ada gula ada semut. Kalau suatu usaha dirasakan menguntungkan tentu akan banyak pemain yang memperebutkan 'kue' tersebut. Hal inilah yang membuat banyak pemain usaha gerah dengan persaingan karena 'kue' yang diperoleh dapat terancam oleh pemain lainnya. Namun hal ini tidak mungkin dihindari oleh pemain bisnis.

Pemain usaha haruslah melihat persaingan dari sudut pandang yang berbeda. Persaingan adalah bagian dari permainan bisnis, coba Anda bayangkan bagaimana pertandingan sepak bola Euro 2008 hanya diikuti satu atau dua kesebelasan, hal ini tentu tidak menarik bagi penonton, media massa, bursa taruhan bahkan peserta Euro itu sendiri. Tidak ada tantangan, tidak ada kesenangan, tidak ada hiburan dan tak ada pula peliputan. Persaingan akan mendorong efisiensi, kreatifitas, kualitas, profitabilitas dan juga pertumbuhan perusahaan. Persaingan juga menguntungkan customer karena mempunyai beberapa pilihan sehingga customer dapat menentukan pilihan terbaiknya.

Persaingan sedang mengalir deras masuk diluar Jawa. Pertempuranpun melibatkan banyak pemain besar (nasional) menantang pemain kecil (lokal). Persainganpun dirasa pemain lokal tidak seimbang, pemain nasional memiliki banyak keunggulan sistem manajemen, modal, SDM, dan teknologi. Hal ini tentu meresahkan pemain lokal yang berdampak pada kekalahan sebelum berperang (baca artikel Daud vs Goliat) Pertanyaannya adalah siapa yang bilang? bukankah itu sebuah opini? dan opini belum tentu benar. Para pemain lokal harusnya menantang pemain besar dan dengan lantang berkata "Siapa takut?"

Berikut ada beberapa tips bagi Anda pemain lokal:

1. Be Different

Anda harus berbeda dengan strategi lawan Anda. Ciptakan pola permainan Anda sendiri, jangan mengikuti ritme permainan lawan Anda. Tahukah Anda untuk mengalahkan dominasi Krating Daeng di pasar, Extra Joss menggunakan strategi yang berbeda dengan lawannya? Dengan menciptakan kemasan sachet tentu harga Extra Joss jauh lebih murah daripada menggunakan kemasan botol seperti Krating Daeng. Pasar yang dibidikpun menjadi berbeda walaupun bergerak di kategori produk yang sama.

Contoh lainnya Lion Air. Saat Lion Air ingin merebut pasar Garuda yang sangat tangguh, Lion justru menggunakan pesawat McDonnel Douglas yang tidak secanggih Boeing yang sudah digunakan Garuda. Pelayanan Lion Air pun juga ala kadarnya, hanya segelas Air Mineral dan jarak pendek antar kursi membuat kurang nyaman. Namun perbedaan ini menyebabkan harga tiket yang ditawarkan Lion Air jauh lebih murah, alhasil banyak penumpang memilihnya. Penumpang lebih memilih fungsi ketimbang gengsi, asal sampai ditempat dengan selamat, okelah! Pasar Garuda tergerogoti pula oleh kehadiran Lion Air.

2. Kehebohan

Buatlah kegiatan promosi yang menghebohkan yang mampu membuat konsumen tergerak untuk tidak hanya sekedar tahu tentang brand Anda, tetapi mencoba brand Anda. Disinilah Anda membangun brand image Anda dengan cara kehebohan. Nah, untuk hal ini tidak berarti Anda harus mengeluarkan banyak dana namun lebih pada kreatifitas Anda dalam mengemas kegiatan promosi yang berdampak pada brand impression, bukan sekedar brand experience.

Kelompok Wing Foods menantang dominasi Indofood dengan gebrakan Mie Sedaap yang mengadakan makan mie bersama secara gratis sewaktu promosi awalnya, konon acara makan mie ini mencapai sejuta orang. Dan Kehebohan itu berbuah manis pangsa pasar Indofoodpun tergerogoti dan membuat Indofood kebakaran jenggot. Sebagian konsumen akhirnya beralih ke Mie Sedaap setelah menikmati sensasi 'kriuk' pada mie goreng Sedaap dan koya dan mie soto Sedaap. Setelah itu Indofood meniru kelebihan Mie Sedaap.

3. Jadi buah bibir

Walaupun Anda pemain lokal, brand Anda harus menjadi buah bibir lebih dari pesaing Anda bahkan pesaing Anda yang notabene market leader. Brand Anda harus selalu dibicarakan banyak orang. XL contohnya. XL bukan merupakan market leader, tetapi kenyataanya XL selalu dibicarakan orang. Dengan iklannya yang konyol dan strategi harga yang ditawarkan. Secara langsung maupun tidak
membuat brand ini dikenal dimana-mana dan akhirnya justru dianggap merek yang
menakutkan, bahkan mungkin banyak yang kemudian "terjebak" untuk mencoba dan menggunakannya. Tidak menjadi market leader tidak apa-apa, yang lebih penting dibicarakan orang dimana-mana!

4. Komitmen

Saat Anda ingin melawan market leader atau pemain nasional, Anda harus memfokuskan kegiatan marketing pada hal-hal yang berpotensi menjadi kekuatan utama atau competitive advantage usaha Anda.

Contohnya: Indomarco, saat harus berhadapan dengan kampium supermarket Hero dengan national chain-nya dan berhadapan dengan Hypermarket seperti Carrefour, pasti babak belur. Namun Indomarco menyadari kekuatan distribusinya, maka lahirlah konsep mini market yang bernama Indomaret yang kini tersebar dimana-mana dengan ribuan outlet. Indomaretlah yang pertama kali dijumpai customer sebelum supermarket atau hypermarket karena letaknya yang dekat pemukiman penduduk.

Gimana siap berhadapan dengan pemain nasional? Siapa takut?

Dahsyat! (AB)

Baca Selengkapnya »»

It's My Life

Judul artikel ini terinspirasi dari lagu Bon Jovi yang berjudul sama. "it's my life is now or never, aint' gonna live forever, i just wanna live while i'm alive..." Pernah dengar kan? Nah, pertanyaannya berapa banyak diantara kita yang menjalani kehidupan yang benar-benar diinginkan? hanya sebagian saja menurut saya. Bagaimana kita bisa menciptakan kehidupan yang benar-benar kita inginkan? Bagaimana membikin hidup lebih hidup? Saya mau bagikan beberapa tip praktis untuk Anda GFan (GPlus people)

1. Berhenti melakukan sesuatu hanya karena orang lain mengharapkan / meminta Anda melakukan hal tersebut.

Dalam melakukan sesuatu, bukan hanya use your head tetapi juga use your heart dan bila Anda melakukan apa yang diinginkan orang lain bukan apa yang Anda inginkan, tentu tidak ada heart dalam prosesnya. Ketika kita melakukan sesuatu hanya karena 'keharusan', kita akan mudah mengeluh, marah dan ada rasa ingin berontak.

2. Lakukan prioritas dengan tepat

Gunakan waktu Anda, potensi, dan resources Anda yang lain dengan orang lain, aktivitas, atau hal-hal lainnya yang berarti buat Anda. Berhenti menghabiskan waktu untuk orang lain atau hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah bagi hidup Anda atau yang membuat Anda tidak menuju apa yang Anda ingin lakukan.

3. Lakukan apa yang terbaik dari diri Anda dan uang akan mengikuti Anda.

Sesuatu yang membangkitkan antusias dan cinta Anda ketika Anda melakukannya, akan membuat Anda sukses dalam waktu yang panjang. Hal ini dikarenakan hasil pekerjaan Anda yang luar biasa akan memberikan dampak yang luar biasa pula bagi orang yang merasakan pekerjaan Anda. Orang-orang yang antusias dan positif akan menarik orang lain untuk mengikutinya.

4. Berbagilah mimpi Anda pada orang lain.

Sadarilah bahwa tidak semua orang yang Anda bagikan mimpi Anda merasa tergugah dan men-support Anda. Fokuslah pada orang yang mendukung impian Anda. Dengan berbagi mimpi, Anda juga akan merasa tertantang untuk mewujudkannya.

5. Berhenti membuat alasan dan pertimbangan yang njelimet (baca rumit) dan mulailah saja melakukannya.

Terlalu banyak pertimbangan akan membuat Anda ragu, kuatir, dan takut. Akhirnya Anda tidak melangkah. Hal terpenting adalah Anda harus mengambil langkah pertama dan harus dimulai SEKARANG.

6. Tentukan kehidupan yang ideal yang Anda harapkan.

Kebanyakan orang sewaktu ditanya tentang hal ini mengatakan "Aku tidak tahu". Seandainya Anda tahu, kehidupan ideal seperti apa yang Anda mau, maka Anda akan tahu siapa yang akan Anda temani Anda jalani hidup ini, siapa yang ingin Anda jumpai, dimana Anda ingin hidup, kegiatan seperti apa yang Anda mau, kesenangan seperti apa yang ingin Anda nikmati didunia ini, tempat apa yang ingin Anda kunjungi. Bayangkan pula bagaimana kesan yang ingin Anda berikan saat Anda meninggalkan dunia ini.

7. Kenalilah batu sandungan / penghalang yang dapat diubah menjadi batu loncatan.

Pengalaman masa lalu Anda dapat menciptakan suatu kesempatan bagi Anda. Ini semua berkaitan tentang bagaimana Anda memilih pengalaman-pengalaman masa lalu untuk menghilangkan semua rintangan dan mengubahnya menjadi energi pendorong meraih keberhasilan. Adalah Olivia Lum, seorang anak buangan, diasuh oleh nenek penjudi, dan hidup dalam kemiskinan. Lingkungan Olivia menunjukan kemiskinan disebabkan oleh miskinnya ilmu. Hal itu memacu Olivia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan pendidikan. Dia bekerja sambil sekolah dan kini Olivia Lum adalah pemilik Hyflux Ltd, perusahaan nomor satu di Asia dibidang water treatment.

8. Tingkatkan proses pembelajaran

Belajar dari pengalaman dan kegagalan orang lain. Nah ambil hikmahnya buat diri Anda dan aplikasikan dalam hidup Anda, dengan proses yang mungkin berbeda sehingga perlu disesuaikan dengan kondisi Anda sendiri.

Jalani hidup ini seperti yang Anda inginkan dan nyanyikan It's My Life dengan mantap. Sukses selalu (AB)

Baca Selengkapnya »»

Selasa, 08 Juli 2008

Ga Gampang Tangani SDM

Untuk sebagian orang tantangan terbesar di awal pendirian usaha adalah bagaimana membangun citra usaha serta bagaimana menembus pasar. Walaupun di sisi lain ada tantangan lainnya yakni sumber daya manusia (SDM) dan modal usaha. Namun biasanya masalah SDM ini dapat teratasi dengan merekrut orang-orang yang dikenal dan dipercayai. Modal pun bisa didapat dari berbagai cara, misalnya pinjam bank, pinjam saudara atau cara lainnya. Yang jelas terasa amat sulit di saat awal usaha adalah bagaimana meyakinkan pasar agar mempercayainya.

Setelah berhasil menaklukkan pasar, maka dua tantangan lainnya (SDM dan modal usaha) mulai dirasakan lebih berat. Dengan semakin berkembangnya usaha, maka perlu modal yang lebih banyak untuk ekspansi, misalnya, memperbesar pabrik, menambah pabrik atau toko, menambah distribusi dan lain-lain. Memang, dengan aset lancar dan laba ditahan perusahaan yang cukup ia cukup punya modal. Namun untuk investasi yang lebih besar dari modal kerja tentu membutuhkan dana investasi tambahan.

Selain itu, perusahaan juga membutuhkan lebih banyak SDM untuk mengelola perusahaan yang sedang berkembang tersebut. Nah untuk hal ini tidak bisa lagi mengandalkan rekrutmen dari orang-orang yang dikenal, namun harus mulai melakukan rekrutmen secara profesional. Masalah klasik yang dialami sebagian besar perusahaan menengah kecil dengan karyawan kurang dari 20 orang lainnya adalah tidak memiliki orang SDM karena merasa belum layak secara bisnis memilikinya. Yang terjadi selanjutnya adalah proses rekrutmen dilakukan dengan bekal ilmu SDM yang amat terbatas. Selain harus melewati proses rekrutmen dan seleksi yang melelahkan, tak jarang perusahaan salah memilih karyawan. Kandidat yang kelihatannya pintar, antusias, profesional ketika diwawancara, bahkan berhasil lolos psikotes, ternyata loyo setelah bekerja setahun. "Bagaimana mungkin, karyawan itu bisa berubah seperti itu? Apa penyebabnya? Lantas, bagaimana upaya perusahaan agar bisa mengangkat kembali motivasinya?" Nah kalau begini, "Capek deh..!"

Sebagai pengusaha, bagaimana pun juga harus memikirkan peraturan perusahaan, jenjang karir karyawan, deksripsi kerjaan, kompensasi dan benefit, serta seabreg hal lain mengenai manajemen SDM. Perusahaan besar pun juga menghadapi masalah yang sama, namun karena kebanyakan perusahaan besar saya asumsikan sudah memiliki Manajer SDM, serta sistem yang lebih mantap untuk mengelola SDM, masalah-masalah seperti itu relatif lebih terkelola. Sebaliknya, karena berdasarkan pengamatan saya banyak perusahaan baru atau perusahaan menengah kecil yang tidak memiliki manajer SDM atau orang khusus yang mengelola SDM dan sistem yang mapan, maka muncullah ungkapan "mengelola sumber daya manusia ternyata tidak mudah".

Perusahaan kecil bisa naik pangkat menjadi perusahaan menengah, perusahaan menengah bisa berkembang menjadi perusahaan besar, dan perusahaan besar bisa semakin berkibar, jika bisa mengelola SDM dengan baik. "SDM adalah aset perusahaan" adalah jargon yang sering digembar-gemborkan, dan makin hari makin terasa hambar. Namun, di tingkat praktis, ini bukan lagi jargon. Ini masalah serius yang dihadapi banyak perusahaan. Banyak perusahaan akhirnya gagal memanfaatkan momentum untuk naik pangkat karena masalah yang satu ini. Sukses selalu

Baca Selengkapnya »»

Be Different !


Menjadi berbeda adalah sesuatu yang menarik, Anda bisa bayangkan bila semua bola berwarna putih dan hanya satu yang berwarna merah, tentu yang merah menjadi eye catching. Bola merah menjadi daya tarik karena dia berbeda. Anda tahu buah nanas kan? biasanya satu tanaman nanas hanya menghasilkan satu buah nanas, namun beberapa waktu lalu di salah satu media cetak di Surabaya, diberitakan adanya tanaman nanas yang berbuah banyak & berbentuk bak 'HULK', Anda tahu ditawar berapa tanaman nanas tersebut? hanya Rp. 200 juta! Wow, menjadi berbeda ada value tersendiri karena value pembedanya tidak dimiliki oleh yang lain, tidak pada umumnya. Ada juga kisah pengemis yang memiliki 4 mobil salah satunya Honda CRV, beberapa rumah bahkan mau pergi Haji, dan dia memiliki 50an anak buah yang semuanya pengemis. Luar biasa! dan ini menghebohkan, banyak website dan blog yang menyajikan kisahnya. Kisahnya termuat juga di media cetak. Inilah menjadi berbeda? namun jangan Anda lalu berubah profesi lho? kan ga jadi beda hehe...

Banyak orang menjadi imitator atau peniru, yang membuat identitasnya menjadi bias. Berbeda berarti Anda mudah teridentifikasikan oleh orang lain dan ini menjadi keunggulan tersendiri. Dan keunggulan ini akan mudah teringat oleh orang lain tentang siapa Anda dan tentang apa yang Anda lakukan. Ini dapat memberikan kesan tersendiri kepada orang yang bertemu, berinteraksi dan menjalin hubungan dengan Anda. Hal ini tentulah berbeda bila Anda sama dengan kebanyakan orang. Yang membuat sesuatu menarik adalah sesuatu yang diluar pakem umum, paradigma umum, dan ia berada di luar kotak (out of the box). Menjadi berbeda disini menyangkut pada siapa diri Anda, apa yang ada pada diri Anda dan apa yang bisa Anda lakukan. Kita semua berada pada latar belakang dan proses kehidupan yang berbeda satu dengan yang lain, sehingga berbeda adalah sesuatu yang harus. Jangan pernah menjadi imitator atau peniru karena Anda akan kehilangan kesempatan menjadi diri Anda sendiri yang seutuhnya. Kalaupun imitator sebagai pilihan terakhir, tetaplah menjadi imitator yang berbeda dengan menciptakan attribute dan value yang berbeda.

Berbeda tidak sekedar berbeda, menjadi berbeda memerlukan :

a. Pertimbangan logis, ada perlu menganalisa kekuatan atau kelebihan yang Anda miliki yang mampu Anda kembangkan menjadi suatu keahlian. Sesuatu yang Anda sukai, sesuatu yang Anda bisa all out dalam melakukannya. Anda perlu tahu juga kelemahan yang harus diperbaiki guna menunjang kekuatan Anda. Anda perlu juga mempertimbangkan hal terburuk yang bisa terjadi serta menggali peluang yang dapat Anda tangkap dari tindakan Anda yang berbeda tersebut.

b. Keyakinan, sebagai dasar Anda melangkah dengan kemantapan setelah Anda membuat pertimbangan matang, bahkan walaupun hasil pertimbangan diatas kurang menguntungkan namun Anda tetap yakin, melangkahlah! bukankah keberhasilan seseorang juga ditentukan oleh keyakinan akan masa depan. Mereka percaya masa depan terlebih dulu walaupun belum melihat faktanya.

c. Fokus pada resources yang Anda miliki dan apa yang bisa Anda lakukan. Kembangkan dan lakukan sebaik mungkin. Tidak perlu terpancing dengan pendapat orang lain yang belum tentu benar.

Dalam dunia bisnispun kita perlu berbeda. Perkuat positioning, pertajam differensiasi dan bangunlah secara konsisten brand perusahaan Anda. Pak Tirto Utomo pendiri Aqua, pertama kali diremehkan banyak orang sewaktu pertama kali menawarkan air minum dalam kemasan (AMDK) Kini siapa yang tidak kenal Aqua dan sampai saat ini Aqua tetap berada di depan. Beliaulah yang mengubah perilaku kita minum. Anak sekarang kalau ditanya gurunya "Air sebelum diminum di...." merekapun menjawab "dipencet!" bukan lagi dimasak, benar kan? Be different! (AB)

Baca Selengkapnya »»

Sabtu, 05 Juli 2008

Bola Bekel atau Bola Golf


Anda pernah melihat iklan Djarum yang bertemakan Djarum Adventure "Anda bilang rintangan, kami bilang tantangan". Dalam iklan tersebut digambarkan bagaimana mobil jeep menembus rintangan alam yang ganas, bagaimana seorang pendaki menaklukkan jurang terjal nan tinggi yang penuh batuan cadas. Wow.. keren abis itu iklan! sesuai dengan tags line Djarum itu sendiri "Selera Pemberani". Sebenarnya hidup kita juga merupakan sebuah petualangan, tidak hanya sekedar perjalanan biasa karena seringkali ada gunung yang kita harus daki, ada jalan setapak, bahkan jurang terjal.

Hidup tak akan lepas dari masalah karena masalah itu adalah bagian dari hidup itu sendiri, suatu proses yang membuat kehidupan masa depan menjadi lebih baik. Ya.. dengan masalah itulah kita mampu meraih yang lebih tinggi, lampu ditemukan karena ada masalah keterbatasan terang bila memakai obor, handphone ditemukan karena masalah kabel pada telepon, ga mungkinkan Anda tenteng (bawa) telepon rumah kesana kemari. Saat solusi ditemukan, maka masalah bukan lagi masalah tapi lompatan ke jenjang yang lebih baik.

Masalah itu lebih banyak bicara tentang bagaimana sikap atau respon kita terhadap masalah itu sendiri. Bukanlah suatu rintangan bila kita menyikapi bahwa masalah adalah suatu tantangan

Bukanlah suatu kegagalan bila kita menyikapi sebagai bagian dari kesuksesan

Bukanlah pencobaan bila kita menyikapi sebagai suatu ujian

Bukanlah kesulitan bila kita menyikapi sebagai suatu permainan

Bukanlah suatu akhir kehidupan tapi suatu awal bagi kehidupan yang lebih baik

Nah..respon kita atas masalah sebenarnya ada 2, yakni respon bola bekel dan respon bola golf. Respon elastis dan respon keras. Bola bekel bila kita banting, ia akan memantul. Semakin keras kita membantingnya maka semakin tinggi pula dia memantul. Bola bekel saat dibanting dan menyentuh lantai ia akan menyerap energi bantingan untuk memantul lebih tinggi. Bola golf sebaliknya dia tidak menyerap energi bantingan, dia justru menerima energinya. Semakin keras kita membantingnya ke lantai "..prakkk!" semakin parah dampaknya pada lantai dan ia tak kan memantul.

Respon kita terhadap masalah seharusnya seperti bola bekel, respon bola bekel adalah :

1. Menerima bantingan dan bersikap elastis artinya menyadari bahwa masalah adalah bagian yang harus dijalani oleh semua manusia. Masalah adalah bagian dari proses pendewasaan dan kabar baiknya bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya dan tak melebihi kekuatan kita sebagai manusia. Terburuknya bila masalah terasa berat dan no way out, jangan putus harapan karena there's a way up, kita bisa berserah kepadaNYA. Dengan menerima masalah dengan lapang dada, akan memudahkan kita untuk intropeksi, belajar dan berbenah lebih baik. Masalah adalah peluang untuk pembelajaran.

2. Menyerap energi, ada hikmat dibalik kegagalan atau masalah, ingatlah ada energi positif dalam kegagalan. Pertama, jika kita gagal, kita belajar bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan semestinya, kedua kegagalan memberi kita kesempatan untuk mencoba dengan cara yang baru.

3. Memantul, artinya masalah hendaknya tidak membuat langkah kita terhenti. Life still goes on, hidup tetap berjalan. Bila kita menerima dan mengambil hikmah dari setiap masalah yang ada maka langkah berikutnya adalah melangkah kembali, bangkit dari keterpurukan dengan semangat dan optimisme.

Beberapa waktu lalu saya mendengar dari seorang pengusaha yang memiliki 90 kapal pengangkut batubara, satu kapal harganya belasan miliar. Seorang yang sukses, beliau mengawalinya dengan kegagalan di bisnis kontraktor, beliau jatuh bankrut namun tak menyurutkan optimisme untuk melangkah. Demikian halnya dengan Chris Gardner, seorang pemuda yang pernah hidup sebagai tunawisma dan kini pemilik Gardner & Rich Company perusahaan pialang saham dengan omset jutaan dolar. Atau Anda pernah mendengar kisah Sugeng, di acara Kick Andy. Di usia 19 tahun, Sugeng kehilangan satu kakinya karena kecelakaan. Dia berespon layaknya bola bekel, kini dia dengan beberapa anak buahnya membuat kaki palsu dan memotivasi orang-orang yang kehilangan kakinya, bukan itu saja Sugeng sedang mengerjakan proyek 1000 kaki palsu dari Kementerian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan Kick Andy Foundation. Benarlah ungkapan Confisius "Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fail." artinya kemuliaan terbesar bukanlah terletak pada tidak pernah gagal, namun pada kebangkitan setiap kali kita gagal. Memantul seperti bola bekel, bukan memecah lantai seperti bola golf. Dahsyat selalu! (AB)

Baca Selengkapnya »»

Do Your Best


Output selalu tergantung pada proses, walaupun inputnya bagus namun kalau prosesnya salah maka output yang dihasilkan tidak mencapai standard yang ditetapkan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Bahkan bila inputnya jelek sekalipun namun bila diproses dengan sebaik mungkin akan menghasilkan output yang luar biasa. Anda tentu tahu bagaimana biji kopi yang murah dapat disajikan dengan harga puluhan kali lipat bila telah di Starbuck Cafe atau pasir yang diolah dengan nano teknologi menghasilkan keramik tahan panas sebagai bahan pembuatan chip. Keberhasilan dalam karier maupun dalam bisnis juga terletak pada bagaimana kita melakukannya sebaik mungkin.

Melakukan yang terbaik menjadi pendorong pencapaian potensi dan kemampuan secara maksimal, dan pencapaian yang maksimal inilah akan memunculkan hasil yang excellent. Do your best dapat terjadi bila :

1. Bekerja tidak hanya menggunakan otak tapi juga hati, artinya :

a. Anda mencintai apa yang Anda kerjakan. Hanya dengan cintalah, Anda dapat menikmati pekerjaan Anda dan memberikan yang terbaik dalam pekerjaan Anda. Tak ada beban, tak ada keterpaksaan, dan tak ada banyak tuntutan hal ini akan memompa gairah Anda dalam bekerja. Rasa cinta Anda akan membuat hasil pekerjaan Anda berkualitas.

b. Anda juga harus mencintai tempat kerja Anda lebih dari sekedar tempat mencari nafkah karena tidak mungkin Anda menikmati pekerjaan Anda, apalagi memberikan kontribusi terbaik bila Anda sendiri tidak peduli tempat Anda bekerja, benar kan? Nah, disini pengusaha punya peranan untuk menciptakan suasana kebersamaan antar karyawan dan karyawan dengan pimpinan. Suasana kebersamaan ini akan menciptakan rumah kedua bagi karyawan dan ini akan memupuk rasa cinta dan kepedulian yang berdampak pada peningkatan kinerja.

2. Bekerja dengan benar dan tepat, artinya melakukan yang terbaik tentu harus ada pengetahuan yang tepat sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan itu sendiri dan bila ini dipraktekkan secara konsisten akan menghasilkan ketrampilan yang berujung pada keahlian. Disini Anda harus tahu apa pekerjaan Anda sebenarnya, mengapa Anda melakukannya dan bagaimana melakukannya dengan benar. Ini akan membuat Anda bekerja yang seharusnya bukan apa adanya.

3. Bekerja adalah ibadah, artinya Anda bekerja seperti untuk Tuhan. Bekerja tidak lagi melihat siapa pemimpin Anda ini menghindari kinerja ABS (Asal Bapak Senang), atau karakter munafik (ada pimpinan bekerja dengan benar, tidak ada pimpinan asal-asalan). Dengan semangat ini, kualitas pekerjaan Anda akan konsisten, ada atau tidak ada pimpinan, sesulit apapun situasinya dan tak peduli minimnya support terhadap Anda. Perkataan Anda bila bekerja seperti ini adalah "Walaupun... aku akan tetap lakukan yang terbaik.

Ketiga alasan diatas akan mendorong potensi Anda pada kapasitas yang maksimal. Dan Anda akan terheran-heran dengan hasilnya. Benarlah ungkapan yang mengatakan "Excellent is not found in being the best but doing your best". Sukses selalu! (AB)

Baca Selengkapnya »»