Senin, 14 Juli 2008

Tiga Pilar

Sewaktu kuliah dulu, saya suka main game komputer. Saya suka strategy games, game yang mengasah otak dan mengatur strategi, salah satu favorit saya adalah game Sam Kok (tiga negara) dari Koei. Game ini diambil dari sejarah China, yakni pertempuran tiga negara (Wei, Wu, Shu) di daratan Tiongkok untuk menyatukan China menjadi satu negara. Sam Kok sangat menarik dimainkan, saya bermain berhari-hari, berjam-jam, dari pagi hingga pagi keesokan harinya. Dalam game ini kita bermain, berpikir, dan bertindak bak seorang raja yang memerintah satu kerajaan. Dan misi utamanya menyatukan daratan China dengan menaklukan satu demi satu kerajaan lainnya. Asyiknya bukan terletak pada pertempurannya, namun pada bagaimana kita mengatur kerajaan dari sisi politik, ekonomi, dan militer. Game ini punya indikator kinerja kita sebagai seorang raja, saya biasanya berpatok pada tiga indikator yang menurut filsafat China ini menjadi tiga pilar utama dalam menjalankan sebuah kerajaan atau negara, yakni kepercayaan atau people support, makanan, dan militer.

Tiga pilar ini sampai saat ini masih relevan untuk dijalankan pada suatu negara bahkan perusahaan. Pilar yang pertama, kepercayaan. Negara dibentuk dan dibangun atas dasar kepercayaan rakyat kepada pemerintahan. Tanpa kepercayaan rakyat, pemerintahan akan menjadi rapuh dan akhirnya runtuh. Pemerintahan Soeharto berakhir saat rakyat kehilangan kepercayaan. Mendapatkan kepercayaan di jaman sekarang lebih gampang daripada memelihara kepercayaan. Lee Kwan Yu, founder dan mantan perdana menteri Singapore, pernah mengatakan bahwa sekarang untuk mendapatkan kepercayaan yang diperlukan adalah bagaimana kita membangun suatu persepsi di masyarakat. Benar juga perkataan beliau, lihat saja bagaimana wakil-wakil rakyat, bupati, gubernur bahkan presiden kita mendapatkan posisinya. Mereka turun langsung ke pelosok desa, bertemu dengan rakyat, berkampanya dan mengumbar janji namun saat mereka terpilih, apa yang mereka berikan untuk rakyat, bagaimana janjinya, dan apa mereka turun kembali mengunjungi rakyat. Anda tentu tahu jawabannya. Janji tinggal janji, mereka lupa setelah mendapat kepercayaan, mereka justru sibuk dengan dirinya, dan memperkaya diri (baca artikel). Tak heran pada akhirnya rakyatpun menarik kepercayaannya.

Dalam perusahaan pun, kepercayaan ini juga perlu dibangun dan dipelihara. Kepercayaan antara pengusaha dengan karyawan, perusahaan dengan pelanggan, perusahaan dengan supplier, dan perusahaan dengan masyarakat sekitar. Bila kepercayaan ini dapat terbangun dengan baik, maka untuk membangun pilar lain menjadi gampang. Kepercayaan memiliki dasar win-win solution, berkarya sebaik mungkin untuk kesejahteraan kedua belah pihak.

Pilar kedua, makanan berarti kebutuhan pokok. Sebuah pemerintah setelah mendapatkan kepercayaan, harus menjaga kepercayaan itu dengan membangun sebuah kekuatan ekonomi yang mampu mendongkrak kesejahteraan rakyatnya. Menciptakan insfrastruktur yang memadai, membentuk regulasi pendukung, menciptakan birokrasi yang efisien, mendorong peningkatan investasi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan menyediakan sistem pendidikan yang mendukung penciptaan SDM yang berkualitas. Program ini bertujuan guna meningkatkan perdapatan perkapita masyarakat sehingga mampu memenuhi kebutuhan pokoknya (pangan, sandang dan papan) dan tak ada lagi masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan.

Beberapa waktu lalu, saya memberikan pelatihan di perusahaan kertas di Surabaya, sang pemilik punya komitmen pada kesejahteraan karyawan. Setelah sesi training berakhir, beliau mengatakan tekadnya secara terbuka bahwa karyawan yang bekerja selama 15 tahun harus memiliki rumah dan karyawan yang bekerja 5 tahun harus sudah memiliki sepeda motor, perusahaan membantu kredit kepemilikan motor dan rumah. Ini bukan janji semata, keseharian beliau juga sangat memperhatikan karyawannya, sebagai hasilnya produktifitas dan loyalitas karyawannya pun sangat tinggi.

Pilar ketiga, militer artinya negara harus dapat menjaga wilayahnya dari ancaman musuh. Kekuatan militer digunakan untuk kepentingan keamanan, penegakan hukum dan pelayanan masyarakat (kaitan dengan pilar pertama) bukan sebaliknya melindungi kekuasaan terani. Kekuatan militer pada jaman Sam Kok adalah untuk mempersatukan China yang saat itu terbagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang pada prakteknya membuat rakyat menderita karena seringnya peperangan perebutan wilayah. Peperangan yang diciptakan semasa penggabungan hanyalah sebagai "harga" yang memang harus dibayar namun setelah itu China akan lebih terkendali dengan satu pemerintahan. Kekuatan ekonomi yang kuat akan mudah membentuk kekuatan militer yang kuat pula asal dibarengi dengan menjaga pilar pertama, yakni kepercayaan masyarakat. Dengan kekuatan militer yang tangguh, negara akan dapat mempertahankan kedaulatannya dan melakukan ekspansi kekuasaan, China akhirnya bersatu dibawah dinasti Jin, stabilitas regionalpun dapat terjaga.

Dalam dunia bisnis, ekspansi dapat pula dilakukan bila kekuatan modal (pilar kedua) dan dukungan SDM (pilar pertama) memadai. Ekspansi dalam dunia bisnis seharusnya bertujuan untuk penciptaan peluang usaha dan kesempatan kerja yang lebih luas agar tercipta kesejahteraan yang lebih luas pula bukan semata membangun konglomerasi. Ada misi mulia dibalik ekpansi yakni mencapai sustainable economy bukan bubble economy. Bagaimana dengan perusahaan Anda? (AB)

Tidak ada komentar: